cerita bujang ganong
BUJANG Ganong dikenal dengan nama Patih Pujangga Anom. Konon di Jawa Timur sebelum nama Ponorogo sudah ada sebuah kerajaan besar bernama Bantaran Angin.
Dalam seni Reyog Ponorogo tokoh Bujang Ganong ini digambarkan sebagai tokoh yang memiliki gerak energik, lincah, dan bersemangat dalam kehidupan
Sosok ini juga kocak atau lucu namun berkemampuan hebat dalam hal seni bela diri. Bujang Ganong menggambarkan seorang patih muda yang cekatan, berkemauan keras, cerdik, dan sakti.
Dari cerita rakyat Ponorogo Jawa Timur, Bujang Ganong konon adalah adik seperguruan dari Prabu Klono Sewandono, Raja Bantaran Angin Keduanya bertemu kembali dan bersatu, mendirikan kerajaan Bantarangin. Klono Sewandono sebagai raja dan Bujang Ganong sebagai patihnya Dalam seni pertunjukan Reyog Ponorogo, Bujang Ganong dipercaya sebagai utusan (duta) Prabu Klono Sewandono untuk melamar Dewi Songgolangit ke Kediri.
Sosok Bujang Ganong digambarkan bertubuh kecil, pendek dan berwajah buruk. Hidungnya besar, mata bulat besar melotot, bergigi tonggos dan berambut gimbal Bujang Ganong hanya menjadi pelengkap jenaka penghibur penonton, untuk mencairkan suasana. Ia menari dan bertingkah sekehendak hati dengan iringan gamelan, terkadang menggoda barongan (reyog).Ia juga sering menggoda jathil (penari kuda) dan juga berinteraksi menggoda penonton. Tak jarang sosok ini melakukan akrobat tubuh yang hebat.
Diceritakan, tokoh Bujang Ganong sosok sakti dan memiliki sifat loyalitas tinggi kepada rajanya. Ia memiliki hati lembut, jujur dan tulus tanpa pamrih dalam mengabdi Kini topeng Bujang Ganong banyak dijual di toko souvenir di Ponorogo Jawa Timur dengan harga variatif.Bahkan sebagian warga asli Ponorogo yang berada di luar daerah memiliki kebanggaan tersendiri bila di rumahnya dipasang topeng Bujang Ganong ini.
Sebab, Bujang Ganong memiliki filosofi yang tinggi. Gambaran keteladanan dari sosok ini pantas dijiwai dalam cerita Reyog Ponorogo.*
Comments
Post a Comment